Wednesday, May 23, 2012

Harga Rumah Naik Pesat


Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bisnis propert kini tidak hanya dilakoni kaum adam, para wanita telah mampu dan memiliki mental dan kemampuan menilai pasar yang tak kalah andal dengan pebisnis properti lainnya. Termasuk Mia Kontoz, wanita yang juga memiliki usaha di bidang furnitur dan kuliner ini, memaksimalkan pendapatan yang diperolehnya untuk investasi di bidang properti.
Wanita yang akrab disapa Mia ini telah memiliki beberapa properti di wilayah Pati, Semarang, Yogya, dan rencana selanjutnya Bali. Namun menurutnya, harga properti yang kenaikannya paling pesat justru di Yogya.

Buktinya, ketika ia ingin menjual dan menawarkan rumahnya, Mia mendapati dalam jangka waktu tiga tahun harga rumahnya sudah berlipat ganda hingga akhirnya ia memutuskan tidak jadi menjual rumahnya.
"Tiga tahun lalu harganya Rp2,4 miliar dan sekarang sudah mencapai Rp3,5 miliar," ungkap Mia kepada Tribun Jogja, Selasa (22/5).
Dalam berbisnis properti, hal utama yang menjadi pertimbangan Mia adalah lokasi. Lokasi akan menentukan apakah sebuah properti akan mendatangkan keuntungan yang besar atau tidak. Itulah kenapa ia selalu memilih properti di area perkotaan dimana berbagai fasilitas dapat diakses dengan mudahnya.
"Harga properti di area kota memang mahal, namun harganya juga akan terus naik dan terus diburu orang," jelas Mia.

Menurut Mia, kalaupun tidak mencari di area kota, ia memilih untuk memilih properti di wilayah yang berkembang, misalnya wilayah kampus, pertokoan, atau real estate.
Melihat perkembangan variasi properti di Yogya, Mia menanggapinya dengan sangat antusias. Menurutnya, tanah masih menjadi favorit investasi di Yogya. Namun dengan adanya condotel dan townhouse, bisnis properti di Yogya akan semakin semarak.
"Condotel juga bagus prospeknya karena banyak juga pasangan muda yang sudah menikah dan cenderung sibuk, sehingga mencari hal-hal yang praktis, apalagi di Yogya banyak sekali pendatang yang memutuskan tinggal di sini" ujar Mia.

Rumah dan tanah masih menjadi favorit karena masyarakat masih lebih tertarik dengan lahan-lahan yang lebih asri. Apalagi mengingat kondisi lingkungan sekarang mulai gersang sehingga tren properti yang lebih ramah lingkungan lebih diminati.
Bahkan setelah sekian lama berkecimpung di investasi properti, Mia belum pernah mengalami kerugian. Investasinya terus berkembang dari tahun ke tahun.
"Tanah itu harganya selalu naik, sedangkan bangunan masih ada kemungkinan penurunan harga," jelasnya. (*)

Penulis : Eka Santi Anugraheni || Editor : Theresia Tuti Andayani

Source : http://jogja.tribunnews.com/2012/05/23/condotel-dan-townhouse-jadi-pilihan-investasi-properti