Wednesday, May 2, 2012

Developer Genjot Penjualan Properti

Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peraturan baru yang menetapkan down payment (DP) sebesar 30 persen dan akan diberlakukan Bank Indonesia (BI) mulai 15 Juni 2012, diperkirakan akan sedikit menghambat laju penjualan properti Yogyakarta.

Rentang waktu hingga Juni tersebut disiasati para pengembang untuk menggenjot penjualan mereka. Para pengembang membujuk calon pembeli untuk segera melakukan transaksi sebelum kenaikan DP mulai dijalankan pemerintah.
"Kami menyarankan konsumen memanfaatkan waktu sebelum DP jadi naik bulan Juni mendatang karena akan memberatkan mereka. Maka sekarang waktunya melakukan pembelian rumah, selagi DP belum naik," tutur Marketing Manager Sumber Baru Residence, Rikha Sari Kurnia Dewi, Rabu (2/5/2012).

Ia mengakui, sejak pemerintah mendengungkan akan menaikan DP bagi kepemilikan rumah secara kredit, penjualan mengalami kenaikan dibanding dengan bulan-bulan sebelumnya. Terlihat calon pembeli khawatir kenaikan DP tersebut, sehingga pembeli cepat mengambil keputusan.
"Dari puluhan unit yang kami tawarkan, sudah 65 persen laku terjual dan makin banyak mendekati pemberlakuan kebijakan tersebut," imbuhnya.

Sumber Baru Residence menawarkan hunian berkonsep tropis yang dikatakan baru pertama kali ditawarkan di Yogyakarta. Menurut Rikha ini sebagai jawaban atas kejenuhan masyarakat tentang hunian yang banyak mengambil konsep modern minimalis yang sudah banyak ditawarkan developer.
"Tropical house memiliki sirkulasi udara yang lancar menjadi kunci dalam menciptakan rumah yang sesuai dengan iklim di Indonesia. Karena tak dipungkiri cuaca yang panas kerap melanda ketika suhu meningkat," jelasnya.

Beberapa properti yang ditawarkan Sumber Baru Residence, yakni Laguna Spring Jogja, hunian dengan konsep tropical home di Jl Wonosari. Setidaknya ada 55 unit yang disediakan dengan menempatkan ruang terbuka di lingkungan perumahan sehingga rumah menjadi sejuk namun tidak lembab.
Tipe rumah yang disediakan terdapat dua jenis, yakni tipe Casablanca dengan luas tanah 128 meter persegi dan luas bangunan 115 meter persegi. Kemudian tipe Lavender dengan luas tanah 160 meter persegi dan luas bangunan 138 meter persegi.
"Mengenai harganya sendiri mulai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Konsumen selain datang dari Yogya juga ada yang dari luar daerah," kata Rikha. (*)

Penulis : Victor Mahrizal || Editor : Theresia Tuti Andayani
Sumber : http://jogja.tribunnews.com/2012/05/03/developer-genjot-penjualan-properti